Thursday, March 28, 2013

Budidaya Lele Masamo | Bibit Masamo

Budidaya Lele Masamo | Bibit Masamo


Cara budidaya lele masamo tidak jauh berbeda dengan jenis lele lainnya. Justru, beberapa peternak meyebut, lele masamo lebih mudah dibudidayakan, daya tahan tubuhnya lebih bagus. Perlakuan yang tepat menjadi kunci utama kesuksesan beternak lele masamo.

Salah seorang pembudidaya, Abdul Chafid menuturkan, kondisi air sudah pasti wajib diperhatikan jika beternak ikan. Kandungan amoniak tidak boleh melebihi batas. Patokannya cukup mudah, jika air sudah menimbulkan bau tidak sedap, maka harus segera diganti air baru supaya tidak menimbulkan penyakit. “Kalau kandungan amoniak tinggi, DO (kandungan oksigen terlarut) terlalu rendah,” jelas Chafid.

Cara memberi pakan pun terbagi tiga tahap. Achmad Ananto menjelaskan, ketika masih dalam masa pembibitan atau benih baru menetas dari telur, pakan yang diberikan berupa cacing sutra. Frekuensi pemberian pakan berkisar 5-6 kali dalam sehari. Masa ini berlangsung selama dua minggu.

Pada tahap masa pembesaran larva, pakan yang tepat berupa pelet butiran yang tidak terlalu besar. Frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari, selama 2-3 minggu.

Setelah masa itu, maka lele sudah memasuki masa dewasa atau proses penggemukan hingga siap dipanen. Chafid menambahkan, pada periode ini, lele sebaiknya diberi makan dua kali dalam sehari, yaitu pada jam 8 pagi dan jam 8 malam. Pakannya berupa pelet pabrikan yang memiliki kandungan protein berkadar 31% sampai 33%.

Jam tersebut tepat untuk memberi makan lele, lantaran suhu udara sedang mengalami perubahan dari dingin ke panas (pukul 8 pagi) dan dari panas ke dingin (pukul 8 malam). "Beri lele makan sebanyak-banyaknya, hingga lele berhenti makan," ujarnya.

Total dibutuhkan waktu dua bulan mulai dari proses pembibitan hingga lele siap panen. Bandingkan dengan jenis lele lainnya yang butuh waktu tiga bulan.

Lele masamo juga dikenal lebih produktif dalam bereproduksi. Kata Achmad, semua jenis lele rata-rata bisa menghasilkan 800.000 telur sekali bertelur. Namun, tingkat keberhasilan menetas untuk jenis lele masamo bisa mencapai 60%. "Lele jenis lainnya paling di bawah 50%," terangnya.

Proses reproduksi atau pembuahan lele membutuhkan waktu khusus, tak bisa sepanjang musim. Masa puncaknya, saat perpindahan musim kemarau ke musim penghujan. Namun, karena kondisi tersebut sulit didapatkan dalam kurun waktu setahun. 

Achmad memiliki ekosistem buatan di kolam, yang bisa menghasilkan nuansa cuaca itu. Saat pembuahan terjadi, volume air harus disesuaikan dengan bobot lele indukan  agar sperma yang dihasilkan tak terlalu encer, karena volume air yang terlalu banyak.  (Selesai)


Kami memberi saran kepada pembudidaya pembesaran masamo untuk :
  1. Memberi porsi pakan "SAMPAI KENYANG", sampai ikan tidak mau makan, sampai perut buncit seperti mau pecah. kondisi ini tidak mengapa bagi masamo karena  daya tahan tubuh lele masamo sangat bagus walau kondisi perut seperti mau pecah.  pemberian pakan minimal 4x sehari, dan jangan berpatokan pada konsumsi pakan 3%/berat biomass ikan, karena masamo bisa lebih dari standart itu.
  2. Setiap memberi pakan, tambahkan immunostimulan pada pelet berupa bawang putih atau vitamin C dengan cara dibibisi. immunostimulan ini sangat penting peranannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan karena masamo lebih sering dalam kondisi perut kenyang. daya tahan tubuh ikan ketika lapar dan kenyang sangat berbeda.
  3. Berikan probiotik untuk menekan FCR, penelitian membuktikan aplikasi probiotik dapat menekan FCR.
  4. Perhatikan kualitas air karena semakin cepat konsumsi pakan maka pertambahan kotoran ikan pada air kolam akan semakin cepat lajunya.
  5. Lakukan sortir, sortasi lele bisa menekan FCR dan membuat ikan seragam

Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id/news/tahan-banting-masamo-cepat-berkembang-biak-2/2013/03/28

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More